Properti | Nilai |
Judul | Pengaruh Nano Bubble terhadap Penampilan Perkembangan Larva Ikan Mas (Cyprinus carpio, Linn) di Balai Benih Ikan Samosir |
Penulis | Syahroma Husni Nasution, Lukman, Tri Widiyanto, Novi Mayasari, dan Bambang Teguh Sudiyono |
Jenis Terbitan | PROSIDING |
Nama Terbitan | Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-1V MLI |
Tanggal Konferensi | 30 Agustus 2019 |
Volume/No/Halaman | 4/0/385 |
Kota Penerbit | Bogor, Indonesia |
Abstrak | Teknologi nanobubble (NAB) telah dimanfaatkan dalam pembenihan ikan selain
dalam bentuk pemberian aerasi (AER). Namun informasi dampak teknologi nanobubble
masih relatif jarang ditemukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh NAB
terhadap penampilan perkembangan larva ikan mas. Penelitian dilakukan di Balai Benih
Ikan Samosir pada bulan Juli 2019. Perlakuan meliputi media pemeliharaan larva yang
dilengkapi nannobuble dan sistem aerasi. Pemijahan ikan dilakukan dengan mengawinkan
induk jantan dan betina secara alami di kolam yang sudah dilengkapi dengan “kakaban”.
Kemudian induk ikan dipindahkan ke kolam pemulihan induk. Telur yang terdapat di
“kakaban” dipindahkan ke dalam strimin berukuran 100 x 100 cm masing-masing,
dilakukan dengan enam ulangan setiap perlakuan. Untuk mengetahui persentase telur yang
menetas dilakukan dengan mengambil sebanyak 100 butir telur dan dipindahkan ke dalam
strimin berukuran 20 x 20 cm sebanyak enam ulangan setiap perlakuan. Diameter telur
diukur dari 600 butir dan perkembangan larva dilakukan dengan mengukur panjang tubuh
larva menggunakan alat ukur kaca berskala dan berat total ikan menggunakan timbangan.
Kualitas air sebagai penunjang penelitian adalah Dissolved Oxygen (DO) dan suhu air.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa persentase telur yang menetas pada perlakuan
NAB dan AER masing-masing adalah 54,7 dan 55,5%. Diameter telur terbesar (56,60%)
berada pada kelas ukuran 1,8-2,1 mm. Rata-rata pertumbuhan panjang harian, pertumbuhan
panjang spesifik dan pertumbuhan berat harian, pertumbuhan berat spesifik larva ikan
perlakuan NAB masing-masing adalah 0,702 ± 0,051mm/hari, 8,190 ± 0,650%/hari, dan
0,0029 ± 0,001 g/hari, 5,632 ± 3,108%/hari. Rata-rata pertumbuhan panjang harian,
pertumbuhan panjang spesifik dan pertumbuhan berat harian, pertumbuhan berat spesifik
larva ikan perlakuan AER masing-masing adalah 0,637 ± 0,096 mm/hari, 7,225 ±
1,083%/hari, dan 0,0032 ± 0,0009 h/hari, 9,099 ± 2,155%/hari. Sintasan rata-rata larva ikan
mas di NAB 89,97 ± 5,34% dan di AER 91,80 ± 5,03%. Nilai kisaran DO di NAB 6,0 –
11,9 mg/L dan di AER berkisar antara 5,7 – 11,3 mg/L. Nilai DO terendah dijumpai jam
06.00 pagi dan tertinggi jam 12.00 siang. Nilai rata-rata suhu air di NAB terlihat lebih
tinggi daripada di kolam AER (suhu air di NAB: 25 – 32 oC; suhu air di AER: 24 – 30 oC).
Secara umum terlihat bahwa pemeliharaan larva ikan mas lebih baik menggunakan sistem
aerasi dibandingkan sistem nanobubble dilihat dari pertumbuhan berat spesifik dan
sintasan larva.
Kata kunci: nanobubble, penampilan, larva ikan mas |
« Kembali