Kegiatan penelitian Integrated Multhitrophic Aquacultur (IMTA) merupakan jawaban permasalahan utama yang dihadapi pada usaha perikanan yaitu kebutuhan pakan
yang tinggi dan harga pakan yang mahal, serta sumber daya air yang semakin terbatas.
Masalah tersebut dapat diatasi salah satunya dengan pendekatan sistem budidaya multitrofik terpadu.
Teknologi IMTA merupakan kegiatan budidaya berbagai jenis biota perairan yang
dipadu-sinergikan berdasar sifat trofiknya. Kegiatan ini diarahkan untuk pemanfaatan
ruang, air, serta sumber daya pakan yang efektif dan efisien. Pada Teknologi IMTA limbah yang dihasilkan dari suatu komoditas dapat menjadi sumber energi bagi
komoditas lainnya. Sehingga pada akhirnya kegiatan ini tidak menghasilkan limbah
akan tetapi menghasilkan komoditas yang dapat dipanen dan air bersih yang memenuhi
baku mutu untuk lingkungan.
Alur teknologi ini memanfaatkan karakter atau entitas dari ekosistem untuk mengelola
ekosistem itu sendiri. Ekosistem yang terdiri dari komponen-komponen biotik dan
abiotik kemudian komponen membentuk struktur, dan struktur ini bisa terfasilitasi
fungsi-fungsi ekologis. Pada teknologi IMTA komplek kolam ini mengatur struktur
ekosistem yang menghasilkan untuk mengarahkan fungsi-fungsi tertentu. Ekosistem
terdiri dari dua yaitu ekosistem alami (hutan, danau, rawa) dan ekosistem buatan
(sawah, kolam), pada ekosistem ini struktur diatur supaya mempunyai fungsi seperti
ekosistem alami. Pada teknologi ini kolam lele diberi pakan, lele akan tumbuh
dan sisa pakan serta sisa metabolisme akan menyuburkan air. Air yang subur tersebut sebagai tempat tumbuh subur tanaman terapung mata lele atau lemna, tumbuhan
ini akan menyerap unsur hara yang mengurangi pencemaran di air, sehingga air yang
sudah bersih dapat sebagai media untuk tumbuh lele. Teknologi ini memberi manfaat yaitu dapat menumbuhkan ikan lele, karena tumbuhan lemna dapat meremidiasi
kualitas air, serta lemna sebagai sumber pakan untuk ikan, lele, bawal dan gurame.
Pada teknologi ini teknologi IMTA budidaya lele dapat meningkat dan menghemat pakan ikan serta air sebesar 85% .
Aplikasi konsep ini telah diuji di Pusat Penelitian Limnologi-LIPI selama beberapa
tahun terakhir, yaitu mengintegrasikan tumbuhan air pada budidaya perikanan untuk
fungsi fitoremediasi kualitas air kolam dan produksi biomassa untuk alternative
pakan alami. Hasil uji coba ini memberikan bukti beberapa keunggulan aplikasi
sistem IMTA yaitu aspek efisiensi produksi dapat meningkatan efisiensi biaya produksi
ikan mas hingga 20%, meningkatkan efisiensi biaya produksi ikan lele hingga 30%.
Pada aspek kualitas air dapat mengendalikan masukan limbah nutrien > 70% pada
budidaya ikan mas, mengendalikan TSS>85% dan hemat pemakaian air 70%.
(YLI)