Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk menerapkan hasil riset dan pengembangan yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan lembaga
penelitian. Salah satu langkah kebijakan tersebut adalah kegiatan Difusi IPTEK
Pengelolaan Perairan dan Sumber daya Perikanan yang dikembangkan di Kabupaten
Samosir, Sumatera Utara. Kegiatan ini memberikan dukungan kebijakan LIPI dalam
membangun STP (Science Technopark) dan TP (Technopark) di Indonesia.
Wilayah Kabupaten Samosir terdiri dari Pulau Samosir terdiri dari Pulau Samosir
yang dikelilingi oleh Danau Toba ditambah sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera.
Luas wilayah mencapai 2.069,05 km2 dengan luas daratan sekitar 1.444,25 km2 dan
luas danau sekitar 624,8 km2. Keberadaan Danau Toba yang merupakan danau terbesar
di Indonesia menyediakan potensi alam terutama potensi perikanan yang sangat besar
bagi Kabupaten Samosir.
Pusat Penelitian Limnologi-LIPI sejak tahun 2015 dan 2016 telah membangun Technopark
pada pengelolaan perairan dan sumberdaya perikanan di Kabupaten Samosir. Kegiatan
ini bertujuan untuk membangkitkan potensi perikanan dan sumber daya perairan lainnya yang ada Kabupaten Samosir dengan membangun
bidang pembenihan ikan, memperkenalkan teknologi budidaya ikan dengan system Integrated
Multi Tropic Aquaculture (IMTA), memperkenalkan teknologi pembuatan pakan ikan
(pellet).
Pada tahun 2017 struktur kelembagaan dan susunan kepengurusan Technopark Samosir
sudah didiskusikan sebanyak dua kali pada bulan Mei dan September. Struktur kelembagaan
tersebut terdiri dari satu orang Direktur yang dibantu oleh empat orang Manajer
yaitu Manajer Keuangan dan Umum, Manajer Pembangunan Usaha dan Kerjasama, Manajer Inkubator Bisnis, Manajer Pemasaran.
Direktur Technopark Samosir secara hierarki bertanggungjawab langsung kepada Bupati
Samosir. Sedangkan Dewan Penasihat beranggotakan Bupati, Wakil Bupati Samosir, LIPI, Puslit Limnologi-LIPI, Kepala
OPD Kabupaten Samosir.
Komitmen Pemerintah Daerah untuk membangun Technopark sangat tinggi untuk pembangunan
sarana dan prasarana penunjang antara lain pembangunan DOME (penutup kolam pemijahan),
perbaikan mess, perbaikan ruang pertemuan, perbaikan kolam pengendapan, perbaikan
kolam stok ikan, perbaikan dan penambahan penerangan dengan solar sel, pengaspalan
akses jalan menuju technopark dan penataan taman di kawasan technopark.
Kabupaten Samosir diharapkan akan dapat menjadi sentra produksi Ikan Mas di kawasan
Danau Toba sehingga pada tahun 2017 diperkenalkan pengalengan makanan olahan Ikan Mas Arsik, yang berbahan dasar ikan mas dan bumbu khas Batak. Kegiatan
ini bekerja sama dengan Balai Penelitian Bahan Alam-LIPI di Yogyakarta. Dengan
adanya pengalengan Arsik dan produk olahan pendukung yaitu Sambal Tombur dan Napinadar kaleng diharapkan akan muncul usaha rintisan di
bidang perikanan yang mendukung sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Samosir.
Kegiatan Technopark Samosir juga menjadi ajang pengembangan ilmu bagi para pelajar
dan mahasiswa sehingga dapat terjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Medan,
Universitas Sumatera Utara, Universitas Darmawangsa Medan, dan Sekolah Kejuruan
Teknik Pertanian.